IMAJI
https://imaji.ikj.ac.id/index.php/IMAJI
<p>IMAJI mewadahi kumpulan berbagai topik kajian film/audio visual yang berisi gagasan, penelitian, maupun pandangan kritis, segar, dan inovatif mengenai perkembangan fenomenal perfilman khususnya dan audio visual pada umumnya. Jurnal ini bertujuan untuk memberikan sumbangan penelitian terhadap medium film serta audio visual yang diharapkan dapat mendorong perkembangan perfilman, termasuk fotografi, televisi dan media baru di Indonesia, agar menjadi unggul dan kompetitif di tingkat nasional dan di dunia internasional.</p>Fakultas Film dan Televisi - Institut Kesenian Jakartaen-USIMAJI1907-3097<p>IMAJI (ISSN Online: 2775-6033 | ISSN Print: 1907-3097 ) is <a href="https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0/" target="_blank" rel="noopener">licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License..</a></p>Konsep Kepenontonan dan Penanda Sinematik Dalam Teori Film Psikoanalisis
https://imaji.ikj.ac.id/index.php/IMAJI/article/view/208
<p>Penanda sinematik adalah sistem yang bersifat internal dalam sebuah film. Sebagai sebuah konsep, penanda sinematik merupakan salah satu aspek yang khas dari kajian sinema sebagai sebuah disiplin ilmu pengetahuan. Sehingga analisis terhadap penanda sinematik merupakan sebuah langkah awal yang wajib dilakukan untuk memahami makna sebuah film. Sementara itu, teori film psikoanalisis berusaha memahami penanda sinematik melalui konsep kepenontonan yang berasal dari luar film itu sendiri. Tulisan ini berusaha untuk melihat secara kritis pergeseran analisis film dari penanda sinematik ke studi kepenontonan, khususnya melalui kajian kepustakaan atas teori film semiologi dan psikoanalisis.</p>Mohamad Ariansah
Copyright (c) 2024 IMAJI
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2024-12-202024-12-2015315716410.52290/i.v15i3.208Analisis Hermeneutika Film Dokumenter Samparkour
https://imaji.ikj.ac.id/index.php/IMAJI/article/view/246
<p><em>Samparkour</em> merupakan film <em>observational documentary</em> yang biasa. Daya tariknya terletak pada kesulitan menyampaikan pesan dari aksi Zico Corrêa sebagai atlet <em>parkour</em>. Corrêa tidak pernah gagal sekalipun saat melakukan aksinya di jalanan São Paulo, karena hal tersebut sudah menjadi kebiasaan atau rutinitasnya. Penelitian ini akan menggunakan metode penelitian kualitatif dengan sumber datanya adalah film <em>Samparkour</em>itu sendiri. Pengumpulan data menggunakan studi dokumen dan kepustakaan. Teori hermeneutika Paul Ricœur menjadi instrumen untuk analisis datanya. Merujuk dari teori Ricœur, film <em>Samparkour</em>bukan hanya film tentang atlet <em>parkour</em> yang menjelajah kota, tetapi ada aspek lain yang “dijual”. Hasil penelitian ini menggambarkan film dokumenter menggunakan gaya <em>observational documentary</em> dengan genre <em>city profile</em> dan kemasan <em>soft-sell appeal</em>. Penonton dimanjakan dengan gaya film (film <em>style</em>) yang sangat baik dengan <em>staging</em> permainan <em>parkour</em> yang bagus.</p>Kusen Dony Hermansyah
Copyright (c) 2024 IMAJI
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2024-12-202024-12-2015316617710.52290/i.v15i3.246Signifikansi Topografi
https://imaji.ikj.ac.id/index.php/IMAJI/article/view/255
<p>Penelitian ini akan berfokus pada analisis mengenai tipografi dalam sinema, khususnya pada film dengan judul <em>Nanti Kita Cerita tentang Hari Ini</em> (2019),<em> Jalan yang Jauh, Jangan Lupa Pulang</em> (2023), dan <em>Hari Ini Akan Kita Ceritakan Nanti</em> (2023). Ketiga film ini memiliki tipografi yang karakternya memiliki kemiripan. Pembicaraan ihwal tipografi dalam film, sejauh ini belum terlalu berkembang, karena pada hakikatnya film merupakan media audiovisual sehingga analisis film lebih berpusat pada bentuk dan gaya film. Lantas apakah tipografi tidak bisa dikatakan visual jika ia hadir bahkan sejak awal film belum dimulai. Sejak awal kemunculan sinema, tipografi telah digunakan untuk menyajikan teks dan/atau kata-kata di layar, sehingga meningkatkan kredibilitas penceritaan visual. Seiring berkembangnya teknologi, tipografi digunakan dalam berbagai tujuan seperti naratif, estetika, dan fungsional tertentu di dalam film, seperti menyampaikan informasi penting dan pengalaman sinematik. penelitian ini bertujuan untuk mengungkap makna yang disampaikan melalui tipografi dan perannya dalam meningkatkan narasi sinematik. Untuk menganalisis siginifikansi dalam naratif sinematik, penelitian ini mengacu pada metode analisis teks dengan pendekatan Michel Chion tentang cara tipografi dimunculkan di layar.</p>Nurbaiti Fitriyani
Copyright (c) 2024 IMAJI
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2024-12-202024-12-2015317819010.52290/i.v15i3.255Model Industri Eagle Awards Documentary Competition 2022
https://imaji.ikj.ac.id/index.php/IMAJI/article/view/207
<p>Keterbatasan pemahaman produksi dan distribusi bagi sineas muda atau pemula di industri film dokumenter secara fakta tidak dapat dipungkiri. Tidak adanya sinergi antara produksi hingga distribusi membuat perkembangan mereka menjadi kurang signifikan. Melihat perkembangan infrastruktur dokumenter di Indonesia, Eagle Institute Indonesia hadir melalui ajang tahunan bertajuk <em>Eagle Awards Documentary Competition</em> (EADC). Penelitian ini memaparkan keberadaan Eagle Institute Indonesia di industri nasional atas perannya dalam membangun infrastruktur film dokumenter Indonesia melalui model industri yang dijalankan. Metode penelitian menggunakan pendekatan campuran, yaitu pengolahan data kuantitatif yang didapat dari laporan akhir acara dan dielaborasi melalui data kualitatif dengan melakukan wawancara kepada penyelenggara dan peserta. Secara garis besar cita-cita mewujudkan para sineas muda untuk dapat tergabung dalam ekosistem film dokumenter nasional dapat disimpulkan sudah terpenuhi melalui konsistensi model industri EADC mencakup pendampingan produksi hingga distribusi film dokumenter.</p>Panji Pangestu
Copyright (c) 2024 IMAJI
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2024-12-202024-12-2015319120310.52290/i.v15i3.207Perbandingan Kualitas dan Efisiensi Render antara Eevee dan Cycles Blender dalam Film Animasi Ireng
https://imaji.ikj.ac.id/index.php/IMAJI/article/view/245
<p>Fokus penelitian memberikan panduan komprehensif bagi para seniman, profesional di industri animasi dan grafik komputer dalam memilih render engine yang paling sesuai kebutuhan. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi perbedaan kualitas visual antara <em>render engine Eevee</em> dan <em>Cycles</em>. Mengukur efisiensi waktu <em>render</em> kedua engine dalam berbagai skenario, menilai performa <em>hardware</em> yang dibutuhkan oleh masing-masing engine, dan memberikan rekomendasi berdasarkan analisis komparatif untuk berbagai aplikasi praktis. Untuk mencapai tujuan ini, peneliti telah melakukan serangkaian uji coba dan analisis terhadap kedua <em>engine </em>menggunakan skenario yang mewakili berbagai kasus pengguna. Penelitian ini menggunakan pendekatan eksperimental dan analisis komparatif untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Metode yang diterapkan mencakup pengumpulan data dengan membangun adegan uji yang mencakup berbagai elemen grafis seperti tekstur, pencahayaan, dan kompleksitas objek, serta melakukan <em>render</em> adegan tersebut menggunakan <em>Eevee</em> dan <em>Cycles</em> pada perangkat keras yang sama demi menjaga konsistensi. Pengukuran dan analisis akan dilakukan dengan mengukur waktu <em>render</em> yang dibutuhkan oleh masing-masing engine untuk setiap adegan, mengevaluasi kualitas visual hasil <em>render</em> melalui perbandingan <em>side-by-side</em> dan metrik kualitas gambar objektif, serta mencatat penggunaan sumber daya perangkat keras selama proses <em>render</em>. Data yang diperoleh diolah menggunakan perangkat lunak analisis statistik untuk menyusun laporan yang menguraikan temuan utama, perbandingan kualitas dan efisiensi, serta rekomendasi praktis. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan panduan yang bermanfaat bagi pengguna <em>Blender</em> dalam memilih antara menggunakan <em>Eevee</em> atau <em>Cycles</em> sesuai kebutuhan mereka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa <em>Cycles</em> menghasilkan kualitas yang lebih baik daripada <em>Eevee</em>.</p>Fajar NuswantoroEhwan KurniawanDaniel Fransisco Totti
Copyright (c) 2024 IMAJI
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2024-12-202024-12-2015320421510.52290/i.v15i3.245Perspektif Siswa SMK Broadcasting Jabodetabek Terhadap Jurusan Perfilman Di Perguruan Tinggi
https://imaji.ikj.ac.id/index.php/IMAJI/article/view/247
<p>Salah satu jurusan SMK yang berkembang dewasa ini adalah <em>broadcasting</em> yang didorong oleh perkembangan media dan teknologi dan bertambahnya minat pada bidang kreasi konten. Secara umum keterampilan yang diajarkan di SMK <em>Broadcasting</em> adalah keterampilan yang didasarkan pada bidang industri kreatif khususnya produksi dan siaran program televisi. Berbeda dengan jurusan SMK lainnya terutama jurusan teknik, kemungkinan bagi siswa jurusan <em>broadcasting</em> untuk menciptakan lapangan pekerjaan (stasiun televisi) sendiri relatif kecil dikarenakan biaya yang lebih besar dibandingkan jurusan lain dalam segi pengadaan peralatan. Kebijakan mayoritas stasiun televisi di Indonesia mengutamakan lulusan strata-1 untuk program magang dan <em>fresh graduate</em> dalam rekruitmen karyawan sehingga langkah setelah menempuh pendidikan SMK menjadi penting bagi lulusan jurusan broadcasting. Salah satu langkah logis bagi siswa adalah memperdalam keterampilan yang didapatkan di perguruan tinggi. Tujuan penelitian ini adalah (1) menganalisis perspektif siswa SMK <em>broadcasting</em> terhadap jurusan perfilman di perguruan tinggi, (2) memformulasikan kriteria jurusan perfilman yang dianggap <em>bonafide</em> oleh siswa SMK <em>broadcasting</em>. Metode penelitian ini bersifat kualitatif dengan menggunakan kuisoner sebagai cara mendapatkan data di wilayah Jabodetabek. Hasil penelitian menunjukkan bahwasanya murid SMK di Jabodetabek tidak memiliki kriteria atau bayangan ideal tentang jurusan perfilman sehingga diperlukan kajian yang lebih mendalam terutama berkaitan relevansi kurikulum SMK <em>Broadcasting</em> dengan kurikulum perkuliahan jurusan perfilman.</p>Suzen TobingImelda Pandiangan
Copyright (c) 2024 IMAJI
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2024-12-202024-12-2015321622610.52290/i.v15i3.247