Stereotip Etnis Betawi dalam Sinetron Studi Kasus: Si Doel Anak Sekolahan

Authors

  • Suzen HR Tobing Fakultas Film Dan Televisi, Institut Kesenian Jakarta

Keywords:

Betawi, Si Doel Anak Sekolahan, Sinetron

Abstract

Sebagai media komunikasi massa, televisi mempunyai fungsi sebagai pengamat lingkungan, dan juga fungsi penghubung dalam menjawab persoalan-persoalan lingkungan. Sinetron Si Doel Anak Sekolahan (SDAS) yang pernah sangat digemari menarik untuk dianalisa karena didalamnya ada representasi etnis Betawi dan lingkungannya. Dengan teori kultivasi (penumbuhan) dikemukakan bahwa kecanduan menonton televisi dapat menumbuhkan persepsi bahwa realitas dunia yang sesungguhnya adalah sama dengan apa yang disajikan oleh televisi, sehingga dimungkinkan terjadi persepsi stereotip penonton atas etnis ini Persepsi yang terbentuk dari menonton SDAS bisa berupa persepsi murni, bisa pula persepsi yang dihasilkan dengan membandingkan realita media dengan realita sosial, sesuai fungsi media massa yang dapat membentuk, memperteguh atau merubah citra yang sudah dimiliki khalayak.

References

Buku

Budiman et,al., Folklor Betawi, Jakarta Jaya, 1979.

Dominick, Joseph R . The D ynamics of Mass Communication. New York: Random House, 1983.

Artikel

Saidi, Ridwan, “Masyarakat Betawi dari Tinjauan Sejarah”, JENDELA BETAWI No. 3 tahun I 1991 hal. 14-14

“Orang Betawi Di Tengah Stereotype”, JENDELA BETAWI No.1 tahun 1990, hal.7

“Betawi dalam Badai Metropolitan”, JAYAKARTA. 22 Juni 1998

Makalah

Danandjaja, James, Prof. Dr. “Folklor Betawi: cermin watak sukubangsa Betawi”, makalah dalam seminar Lenong, Sarasehan Betawi Dulu dan Sekarang, Fakultas Sastra Universitas lndonesia, 1992.

Published

2024-10-16

How to Cite

Tobing, S. H. (2024). Stereotip Etnis Betawi dalam Sinetron Studi Kasus: Si Doel Anak Sekolahan. IMAJI, 5(2), 93–100. Retrieved from https://imaji.ikj.ac.id/index.php/IMAJI/article/view/244

Issue

Section

Articles