Subjektivitas Sutradara Perempuan: Deantagonisasi Subjek Perempuan Dalam Film Before, Now, And Then (Nana) (2022)

Authors

  • Kintan Labiba Manggarsari Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia
  • Albertus Harsawibawa Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.52290/i.v14i3.135

Keywords:

subjektivitas, representasi, perempuan, deantagonisasi

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan bagaimana subjektivitas sutradara perempuan memiliki kekuatan untuk menawarkan representasi perempuan yang aktif, bukan sebagai pelengkap, dan memiliki otonomi individu sebagai subjek yang utuh. Konvensi sinema dominan yang strukturnya secara historis didominasi oleh laki-laki menyebabkan tidak adanya ruang bagi subjektivitas perempuan. Representasi perempuan tidak menampilkan sosok perempuan sebagai perempuan seutuhnya. Melalui kritik terhadap sinema dominan, subjektivitas perempuan kemudian menjadi nilai penting karena memiliki kekuatan untuk memberikan penggambaran dan pandangan tentang perempuan apa adanya, hadir bukan sebagai ilusi. Menggunakan pendekatan yang berbeda dari kanon film arus utama, sutradara perempuan men-de-antagoniskan subjek perempuan dalam karyanya. Penulis berupaya mengurai subjektivitas sutradara perempuan yang menawarkan bahasa film yang berbeda dalam film Before, Now and Then (Nana) yang disutradarai oleh Kamila Andini. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan metode teori kritis, penulis berharap tulisan ini dapat menyampaikan bagaimana subjektivitas sutradara perempuan menawarkan representasi perempuan yang lebih dekat dengan kehidupan.

Author Biographies

Kintan Labiba Manggarsari, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia

dikenal sebagai sutradara dan saat ini sedang aktif belajar filsafat di Universitas Indonesia.

Albertus Harsawibawa, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia

Seorang pengajar di Program Studi Ilmu Filsafat, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia, dan Ketua Departemen Ilmu Filsafat, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia.

References

Andini, Kamila, Before, Now, and Then (Nana). Fourcolours Films, 2022.

Amato, Sara A. Female Anti-Heroes in Contemporary Literature, Film, and Television. https://thekeep.eiu.edu/theses/2481

Bordwell, David, et al. Film Art: an Introduction, 12th ed. New York: McGraw-Hill Education, 2020.

De Beauvoir, Simone, et al. The Second Sex, trans. HM Parshley. London: Jonathan Cape, 1953.

Deck, Megan. Reframing The Gaze: How Women Filmmakers Influence The Portrayal of Women On-Screen”. 2019, https://scholarsbank.uoregon.edu/xmlui/handle/1794/25010

Doane, Mary Ann., et al. Re-Vision : Essays in Feminist Film Criticism. Los Angeles, CA: The American Film Institute, 1984.

Thornham, Sue. Feminist Film Theory. New York: New York University Press, 1999.

Neroni, Hilary. Feminist Film Theory and Cléo from 5 to 7. New York: Bloomsbury Publishing USA, 2016.

Hammett, Jennifer. The Ideological Impediment: Epistemology, Feminism and Film Theory. In Richard Allen & Murray Smith (eds.), Film Theory and Philosophy. Oxford: Oxford University Press. pp. 244-259, 1997.

Kupfer, Stephanie. Female Auteurs in Evolution. 2018. University of Iowa, https://doi.org/10.17077/etd.jlpukeyj.

Rushton, Richard, and Gary Bettinson. What Is Film Theory?. New York: McGraw-Hill Education, 2010.

Smelik, Anneke. And The Mirror Cracked: Feminist Cinema and Film Theory. New York: St. Martin’s Press, Inc, 1998.

Published

2023-12-18

How to Cite

Manggarsari, K. L., & Harsawibawa, A. (2023). Subjektivitas Sutradara Perempuan: Deantagonisasi Subjek Perempuan Dalam Film Before, Now, And Then (Nana) (2022). IMAJI, 14(3), 230–243. https://doi.org/10.52290/i.v14i3.135