The Lady dan Wajah Politik Negara Myanmar

Authors

  • Nia Sari Fakultas Film dan Televisi, Institut Kesenian Jakarta

DOI:

https://doi.org/10.52290/i.v12i2.52

Keywords:

The Lady Movie (2011),, The Political Face of the Myanmar State

Abstract

Melalui film, framing akan suatu peristiwa, tokoh, sejarah, maupun masa depan dapat diciptakan. The Lady adalah salah satu film yang mempertontonkan framing positif akan seorang tokoh tanpa cacat dan kultus walaupun pada kenyataannya tidak seperti itu. Aung San Suu Kyi adalah tokoh nyata yang difilmkan dalam The Lady dengan menceritakan dirinya yang pro demokrasi dan anti kekerasan. Jurnal ini menggunakan teori konstruktivisme untuk menganalisis framing yang ada dalam sebuah film dapat berpengaruh sangat kuat dan liar terhadap penikmat film tersebut (baca: The Lady).

 

Author Biography

Nia Sari, Fakultas Film dan Televisi, Institut Kesenian Jakarta

Dosen di Fakultas Film dan Televisi Institut Kesenian Jakarta.

References

BUKU

Haryono, Cosmas Gatot Haryono. Kajian Ekonomi Politik Media : Komodifikasi Pekerja dan Fetisisme Komoditas dalam Industri Media. Sukabumi: CV Jejak, 2019.

Suparno, Dr. Paul. Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget. Yogyakarta: Kanisius, 2001.

JURNAL

Adler, Emanuel. Seizing the Middle Ground: Constructivism in World Politics. European Journal of International Relations 3.3, 1997.

Nugroho, Ganjar. Constructivism and International Relations Theories. Global & Strategis, Th. II, No. 1, 2008.

WEBSITE

"Aung San Suu Kyi: Myanmar democracy icon who fell from grace," 06 November 2020, https://www.bbc.com/news/world-asia-pacific-11685977. Diakses pada tanggal 22 Januari 2021.

"Sejarah Pergantian Nama Negara Burma Menjadi Myanmar yang Berimplikasi Terhadap Sosial dan Politik," 18 Juni 2020, https://voi.id/memori/7472/sejarah-pergantian-nama-negara-burma-menjadi-myanmar-yang-berimplikasi-terhadap-sosial-dan-politik. Diakses pada tanggal 22 Januari 2021.

Published

2021-07-31

How to Cite

Sari, N. (2021). The Lady dan Wajah Politik Negara Myanmar. IMAJI, 12(2), 72–76. https://doi.org/10.52290/i.v12i2.52