Kompleks Candi Kedaton Sebagai Subjek Film Dokumenter: Interpretasi Arkeologis Melalui Film
DOI:
https://doi.org/10.52290/i.v13i3.85Keywords:
Arkeologi, Film Dokumenter, Interpretasi, Representasi, HermeneutikaAbstract
Tanda visual dapat diekstraksi dari catatan arkeologi mana pun hampir tanpa batas, tetapi seseorang arkeolog biasanya kesulitan untuk memformalkan kriteria signifikan untuk apa yang secara intrinsik “visual”, bahwa fitur visual yang berbeda hampir pasti penting untuk penjelasan yang berbeda. Sementara pembuat film dihadapkan pada upaya berfokus pada proses interpretasi film dan terlibat dalam penyelidikan masalah bagaimana makna yang berbeda dari film yang sama dapat hadir dan hidup berdampingan. Pembuat film dihadapkan dengan film sebagai dunia dan penonton film sebagai penafsir, menganggap interpretasi relatif melekat dan kontekstual. Penelitian yang didasarkan pada praktik ini merupakan upaya memberikan kontribusi pengetahuan dengan mengeksplorasi teoritis dan kritis pembuatan film dokumenter, serta menyoroti proses pembuatan film dokumenter arkeologis dalam sudut pandang akademis. Komponen praktis dalam penelitian ini adalah pembuatan film dokumenter dengan subjek kompleks Candi Kedaton di Situs Muarajambi sebagai tempat pembelajaran keagamaan Buddha pada masa lalu. Kajian ini menyelidiki bagaimana pergeseran paradigma baru dalam teknologi digital dan pembuatan film dokumenter dapat memungkinkan pembuat film akademis memproduksi film dokumenter arkeologis melalui pelibatan kreativitas dan subjektivitas sebagai bagian dari praktik akademis tanpa mengorbankan integritas interpretasi.
References
Ayawaila, G. R. Dokumenter: Dari Ide Hingga Produksi. Jakarta: FFTV-IKJ Press. 2017.
Beale, T. W. & Healy, P. F. Archaeological Films: The Past as Present. American Anthropologist. 1975.
Bernstein, S. Film Production, 2nd edition. Oxford: Focal Press. 1996.
Bordwell, D. Narration in the Fiction Film. Madison: University of Wisconsin Press. 1985.
Caveille, Sean. Ephemera: Archaeology on Television. Video produced and directed by Sean Caveille, University of Bristol Department of Archaeology and Anthropology. 2004.
Chattopadhaya, A.K. Atisa and Tibet: Life and works of Dipangkara Srijnana in relation to the history and religion of Tibet with Tibetan sources (Professor Lama Chimpa, Penerjemah). Delhi: Motilal Banarsidass Publisher Private Limited. 1999.
Clack, T. & Brittain, M. Archaeology and the Media. Walnut Creek, CA: Left Coast Press. 2007.
Daswani, R. Buddhist monasteries and monastic life in ancient India. Delhi: Rajkamal Electric Press. 2006
Dyke, Van Ruth M. Seeing the Past: Visual Media in Archaeology. American Anthtopologist, Vol. 108. 2006.
Downs, M., Allen, P. S., Meister, M. J., & Lazio, C. Archaeology on Film. Dubuque, IA: Archaeological Institute of America Kendall/Hunt Publishing Company. 1993.
Dutt, S. Buddhist monks and monasteries of India: Their history and their contribution to Indian culture. Delhi:Motilal Banarsidass. 1962.
Goodman, P.S. Filmmaking and Research: An Intersection, dalam Journal of Management Inquiry. Sage Publications. 2004.
Goodwin, C. Professional Vision. American Anthropologist. 1994.
Hill, A. Ambiguous Audiences, dalam Winston, B. (ed.) The Documentary Film Book. London: British Film Institute. 2013.
Iskandar, Naswan. Film Dokumenter Kedaton Suwarnadwipa: Interpretasi Arkeologis melalui Film. Disertasi Program Pascasarjana, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya. Depok: Universitas Indonesia. 2022.
Linden, K. What Makes a Good Film, The American Journal of Nursing. 1953.
Magetsari, Noerhadi. Arkeologi Masa Kini: dalam Konteks Indonesia. Jakarta: Penerbit Buku Kompas. 2016.
Meneghetti, Mike. Fearsome Acts of Interpretation: Audiovisual Historiography, Film Theory and Gangs of New York. Toronto: University of Toronto. 2017.
Mookerji, R.K. Ancient Indian education (Brahmanical and Buddhist). Delhi: Motilal Banarsidass. 1960
Morgan, Colleen. Archaeology and Moving Image. Public archaeology, Vol. 13 No. 4, November. 2014.
Nelmes, Jill. Introduction to Film Studies. Fifth Edition. Routledge. 2012.
Nichols, B. Representing Reality: Issues and Concepts in Documentary. Bloomington: Indiana University Press. 1991.
Nichols, B. Introduction to Documentary. Bloomington: Indiana University Press. 2017.
Obermiller, Dr. E. History of Buddhism (Chos-hbyung) by Bu-ston Rin-Chen-Grvb-Pa; tr. from Tibetan. Leipzig Heidelberg: Kommission bei O. Harrassowitz, 1931.
Rughani, Pratap. The Dance of Documentary Ethics. In: The Documentary Film Book. Palgrave Macmillan. 2013.
Ruoff, Jeffrey. Conventions of Sound in Documentary in Cinema Journal, vol. 32, no. 3, pp. 24–40. JSTOR. 1993.
Silberman, Neil A., “ICOMOS Charter for the Interpretation and Presentation of Cultural Heritage Sites”. 2008.
Takakusu, J. A Record of Buddhist religion as practised in India and the Malay Archipelago (A.D. 671-695). Oxford: The Clarendon Press. 1896.
Tansen, Sen. Budhism Across Asia: Network of Material, Intelectual and Cultural Excahange Volume 1. Singapore: Institute Of Southeast Asia Studies. 2014.
Teikmanis, Andris. Typology of research. In Mick Wilson and Schelte van Ruiten (eds.) Handbook for Artistic Research Education. SHARE, Step Change for Higher Arts Research and Education. Amsterdam: Elia. 2013.
Widiatmoko, A. Situs Muarajambi sebagai Mahavihara Abad Ke-7–12 Masehi. Disertasi Program Pascasarjana, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya. Depok: Universitas Indonesia. 2015
Winston, B. Introduction: The Documentary Film, dalam Winston, B. (ed.) The Documentary Film Book. London: British Film Institute. 2013.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 IMAJI
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
IMAJI (ISSN Online: 2775-6033 | ISSN Print: 1907-3097 ) is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License..