Blender dan Bahasa Python sebagai Salah Satu Alternatif Menyederhanakan Produksi Animasi

Authors

  • Fajar Nuswantoro Fakultas Film Dan Televisi, Institut Kesenian Jakarta

DOI:

https://doi.org/10.52290/i.v13i2.74

Keywords:

otomatisasi produksi, teknologi animasi, efisiensi produksi, alternatif produksi

Abstract

Biaya produksi animasi yang mahal menjadi masalah utama dalam pemasaran film animasi Indonesia. Perlu adanya solusi untuk memangkas cara berproduksi sehingga biaya produksi dapat dikurangi tanpa menurunkan kualitas. Blender datang menawarkan perangkat lunak untuk berproduksi dengan gratis. Python menawarkan otomatisasi aktivitas produksi. Kedua pihak tersebut berhasil memberikan dampak yang signifikan pada proses produksi sehingga memungkinkan produser film animasi membuat terobosan pada karyanya. Artikel ini menguji coba penggunaan Blender dan Python pada produksi film Riska dan si Gembul.

Author Biography

Fajar Nuswantoro, Fakultas Film Dan Televisi, Institut Kesenian Jakarta

Fajar Nuswantoro adalah seorang produser animasi yang sudah menghasilkan ratusan episode animasi dan sudah tayang di puluhan negara. Fajar menyelesaikan meraih gelar S1 dan S2 dari Institut Kesenian Jakarta. Saat ini Fajar tengah mengembangkan permainan digital (game) yang menggabungkan animasi dan logika. Selain menjadi produser, Fajar juga menjadi staf pengajar di IKJ.

References

Autodesk. (2022, 07 01). Retrieved from www.autodesk.com

Blender. (2022, June). Retrieved from www.blender.org

Jones, S. (2006). Antonio Gramsci (Routledge Critical Thinker). Routledge.

Sianipar, R. (2015). Pemrograman Python Teori dan Implementasi. Informatika.

Suryowati, E. (2016, February 17). Kompas.com. Retrieved from http://entertainment.kompas.com/read/2016/02/17/204636110/PFN.Biaya.Produksi.Petualangan.Si.Unyil.Capai.Rp.600.Juta.Per.Episode

Tim Pusat Animasi IKJ. (2016). Laporan FGD Sub Sektor Animasi Indonesia. Jakarta: IKJ.

Published

2022-07-31

How to Cite

Nuswantoro, F. (2022). Blender dan Bahasa Python sebagai Salah Satu Alternatif Menyederhanakan Produksi Animasi. IMAJI, 13(2), 153–160. https://doi.org/10.52290/i.v13i2.74