Film dan Estetika
Abstract
Dalam usianya yang relatif muda dibanding seni-seni yang lain, film mampu membuktikan diri sebagai salah satu medium ekspresi yang otonom. Meski demikian, perjalanan film untuk mencapai pengakuan sebagai medium estetik tersebut tidaklah melalui suatu proses yang sederhana. Berbagai keraguan dan kritik telah ikut mewarnai catatan sejarah yang dilalui oleh medium ini. Semenjak kelahirannya pada sekitar 1895, film telah menjadi fenomena yang mengundang perdebatan hangat, yang pada akhirnya meluas bukan hanya di kalangan para pelaku seni. Pada tulisan ini diulas mengenai perjalanan film dalam mencapai pengakuan sebagai medium estetik. Melalui beberapa kilas balik yang mencoba mengkomparasikan antara film dengan lukisan dan fotografi, hingga dialektika pendapat beberapa praktisi dan teoritikus seperti Andre Bazin, Sergei Eisenstein dan Bela Balazs.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
IMAJI (ISSN Online: 2775-6033 | ISSN Print: 1907-3097 ) is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License..