Film dan Estetika

Authors

  • Mohamad Ariansah Fakultas Film dan Televisi, Institut Kesenian Jakarta

Abstract

Dalam usianya yang relatif muda dibanding seni-seni yang lain, film mampu membuktikan diri sebagai salah satu medium ekspresi yang otonom. Meski demikian, perjalanan film untuk mencapai pengakuan sebagai medium estetik tersebut tidaklah melalui suatu proses yang sederhana. Berbagai keraguan dan kritik telah ikut mewarnai catatan sejarah yang dilalui oleh medium ini. Semenjak kelahirannya pada sekitar 1895, film telah menjadi fenomena yang mengundang perdebatan hangat, yang pada akhirnya meluas bukan hanya di kalangan para pelaku seni. Pada tulisan ini diulas mengenai perjalanan film dalam mencapai pengakuan sebagai medium estetik. Melalui beberapa kilas balik yang mencoba mengkomparasikan antara film dengan lukisan dan fotografi, hingga dialektika pendapat beberapa praktisi dan teoritikus seperti Andre Bazin, Sergei Eisenstein dan Bela Balazs.

Published

2024-01-15

How to Cite

Ariansah, M. (2024). Film dan Estetika. IMAJI: Film, Fotografi, Televisi, &Amp; Media Baru, 1(4), 41–47. Retrieved from https://imaji.ikj.ac.id/index.php/IMAJI/article/view/156

Issue

Section

Articles